Tuesday 7 May 2013

Pada suatu masa, aku punya seorang kakak….


Dia ada di rumah, hampir setiap hari.
Mungkin lebih tepat disebut hampir setiap malam.
Kalau matahari sudah terbenam, kalau tak ada kegiatan penting yang mengharuskan pergi, dia pasti datang.

Pintu rumah kami, sulit dibuka.
Kalau pun bisa pasti perlu usaha cukup keras, dan menimbulkan bunyi. Berisik.
Lalu, berisik pintu pasti menjalar ke telinga anjing-anjing kecil peliharan adik-adik saya. Rumah jadi ramai.

Tetapi kalau dia datang, pintu seperti menurut padanya.
Dan anjing-anjing tak merasa perlu menggonggong.

Mak pernah menggodanya dengan bilang, “Ada apa antara kamu dan Petite (nama anjing kami yang sangat cerewet dan sangat sensitif telinganya itu)? Mengapa setiap kali kamu datang, dia pasti duduk manis?” Dan kakakku itu menjawab dengan muka serius, “Kami adalah sepasang kekasih, Mami. Petite sangat mencintai saya.”

Kakakku ini ‘tinggal’ bersama kami dari tahun 1982 – 1985.
Sebelum itu? Aku tak mengenalnya.
Sesudah itu? Ia terlalu sibuk untuk main ke rumah dan aku terlalu sok gaya dengan status jadi pegawai (pekerjaan pertama!).
Sekarang? Ia ada di surga. Mungkin sedang asyik mengobrol dengan Mak saya. Juga Bapak saya.

Dia, kalian kenal dengan nama AGS Arya Dipayana.
Saya dan adik-adik memanggilnya, Mas Aji.


 (ditulis menjelang dua tahun kepergiannya di bulan Februari lalu)