Dia ada di rumah, hampir setiap hari.
Mungkin lebih tepat disebut hampir setiap malam.
Kalau matahari sudah terbenam, kalau tak ada kegiatan
penting yang mengharuskan pergi, dia pasti datang.
Pintu rumah kami, sulit dibuka.
Kalau pun bisa pasti perlu usaha cukup keras, dan
menimbulkan bunyi. Berisik.
Lalu, berisik pintu pasti menjalar ke telinga anjing-anjing
kecil peliharan adik-adik saya. Rumah jadi ramai.
Tetapi kalau dia datang, pintu seperti menurut padanya.
Dan anjing-anjing tak merasa perlu menggonggong.
Mak pernah menggodanya dengan bilang, “Ada apa antara kamu
dan Petite (nama anjing kami yang sangat cerewet dan sangat sensitif telinganya
itu)? Mengapa setiap kali kamu datang, dia pasti duduk manis?” Dan kakakku itu
menjawab dengan muka serius, “Kami adalah sepasang kekasih, Mami. Petite sangat
mencintai saya.”
Kakakku ini ‘tinggal’ bersama kami dari tahun 1982 – 1985.
Sebelum itu? Aku tak mengenalnya.
Sesudah itu? Ia terlalu sibuk untuk main ke rumah dan aku
terlalu sok gaya dengan status jadi pegawai (pekerjaan pertama!).
Sekarang? Ia ada di surga. Mungkin sedang asyik mengobrol
dengan Mak saya. Juga Bapak saya.
Dia, kalian kenal dengan nama AGS Arya Dipayana.
Saya dan adik-adik memanggilnya, Mas Aji.
No comments:
Post a Comment