Tuesday, 23 December 2008

semir sepatu

Hari ini ada meeting. Tetapi begitu melirik sepatu, kau sendiri kaget: kotornya bukan main. Tenang, mampir saja ke kedai soto mi di pojok jalan Irian. Ada Tigor di sana dengan kotak semir sepatunya, siap membantu.

Ia bekerja sangat cepat. Tak sampai lima menit, sepatumu telah mengkilat. Bersih! Sambil menyerahkan sepatumu, ia akan menyebutkan ongkos yang harus kau bayarkan, dua ribu rupiah. Nah, berikanlah jumlah yang dimintanya itu.
Kau tak punya uang kecil? Tigor akan berusaha mencari kembalian sesegera mungkin. Kalau kau merasa puas dengan layanannya, cukup katakan terima kasih. Tigor --yang sarjana teknik komputer dan sudah tiga bulan tak kerja karena kena PHK itu-- akan tersenyum lebar dan berlalu dari hadapanmu sambil bersiul-siul ringan.
Kau iba padanya dan ingin memberi uang persenan? Lupakan! Karena Tigor akan menjawab begini, “Jangan beri lebih. Bayar sesuai yang aku minta. Cukup.”

Kau menyinggung perasaannya.

2 comments:

  1. oops.. masih ada ya, yang begitu.. wow!

    ReplyDelete
  2. Masih. Saya kena semprot Tigor pada suatu pagi gara-gara menyerahkan lima ribuan dan bilang kembaliannya buat dia saja. Terpana, terharu, dan amat sangat kagum! Luarbiasa!

    ReplyDelete