Saturday, 28 March 2009

Bukti Cinta

a shorty-short-story of the day


Suaminya bilang, itu tanda cinta:
Pipi biru legam, hidung retak, bibir sobek.
Suaminya bilang, itu harus dilakukan:
supaya ia tahu diri, tidak besar kepala, sombong.
Malam ini, di tangannya ada sebilah pisau,
berkilat terkena sinar televisi.
Kepada suaminya, yang lelap tidur,
ia ingin menunjukkan cintanya. Yang amat sangat.

2 comments:

  1. Untuk cerita ini sulit dipahami. Mungkin ini menggambarkan keterbatasan rasionalitas terhadap emosi. Ada rasa ingin menguasai dalam cinta, tetapi menguasai dalam bawah sadar dianggap nilai yang kurang baik, sehingga coba dibungkus dengan kata-kata bukti cinta. Kalau penafsiran saya benar, pasangan ini adalah pasangan laki-laki pengecut dan perempuan lemah. Pengecut karena tak berani mengakui keinginannya untuk memiliki tidak terpenuhi (mungkin strata sosial perempuan yang lebih tinggi?). Perempuan lemah karena tak berani melepaskan diri dari si laki-laki. Bukankah dengan membunuhnya berarti mengabadikan kehadiran si laki-laki dalam dirinya?
    Begitukah Reda?

    ReplyDelete
  2. tentang KDRT dan balas dendam...
    nice, very nice.. singkat, padat dan berisi :)

    ReplyDelete